Rabu, 14 Desember 2016

Kata Motivasi Ahmad Rifa'i Rif'an

Beberapa kata motivasi dari buku "GOD I Miss You (100 Cara Mengobati Luka Jiwa Bersama Tuhan)" yang ditulis oleh Ahmad Rifa'i Rif'an.


"Masalah hidup laksana angin, berhembus kapanpun ia mau. Kadang bersemilir lembut, tapi tak jarang bertiup kencang. Orang kuat bukan orang yang jiwanya selalu kokoh bak pohon besar yang selalu tegar. Terkadang kita butuh menjadi manusia lembut laksana rumput. Sekencang apapun angin bertiup, rumput hanya bergoyang takkan pernah tumbang."

"Tidak perduli siapa dirimu dulu. Tak begitu penting esok kau ingin jadi seperti apa. Yang lebih penting adalah apa tindakanmu hari ini untuk menggapai esokmu. Betapa bodohnya jiwa yang senantiasa menizinkan masa lalunya menjadi momok menakutkan bagi masa depannya. Betapa ruginya jiwa yang merelakan masa depannya suram hanya karena jeratan pengalaman pahit yang dirasakannya pada masa silam."

"Ingatlah selalu bahwa problematika yang berat adalah cara Tuhan untuk menghargai potensi besar yang tersimpan dalam diri orang-orang yang hendak dimuliakan-Nya."

"Bukan Tuhan yang tak adil, tapi jiwa kita yang masih terlalu kerdil. Bukan Tuhan yang maha kasih, justru jiwa kita yang tak tahu terima kasih. Bukan Tuhan yang pelit, tapi nurani kita yang mungkin berpenyakit. Sehingga berjuta karunia seolah tiada. Bermiliar anugerah jadi tak terasa."

"Ada yang bilang, hidup itu berawal dari B dan berakhir dengan huruf D. B adalah Birth (lahir) dan D adalah Death (meninggal). Tetapi diantara huruf B dan D ada huruf C yang harus dilalui. C adalah Choice (pilihan) Hidup pilihan, dan dalam setiap pilihan tersimpan konsekuensi. Mau tidak mau manusia harus memilih. Saranku wahai sahabatku, pilihlah yang menenangkan nurani. Bukan yang memenangkan nafsu."

"Syukur dulu, biar nikmatnya berlimpah. Sedekah dulu, Biar rezekinya cepat ngalir. Nikah dulu, biar hidupnya cepat mapan. Buka dulu usahanya biar belajar manajemennya makin cepat. Tulis aja dulu idenya, belajar teori kepenulisannya ntar otomatis nyusul. Kenali kematian, biar kau makin kenal makna kehidupan. Kenali dirimu, maka kau akan kenali tuhanmu."

"Orang besar, sekali dua kali pasti pernah mengalami derita dalam hidupnya. Karena memang derita hanya punya dua makna; tagihan atas kesenangan dimasa lalu, atau tabungan atas kesenangan dimasa depan. Jika ia tagihan, maka segera tobati, karena kesenangan singkat dimasa lalu ternyata sebuah dosa. Jika ia tabungan, maka bersabarlah, karena kesenangan dimasa depan menjadi hadiah terindah."